Beranda » Kerajaan Safawi, Dari Sufisme Menuju Gelanggang Politik (1)

Kerajaan Safawi, Dari Sufisme Menuju Gelanggang Politik (1)

Kerajaan Safawi, Dari Sufisme Menuju Gelanggang Politik (1)
Kerajaan Safawi (ilustrasi).
Safawi merupakan salah satu kerajaan Islam besar yang muncul pada awal abad ke-16 M. Kerajaan itu didirikan oleh Syah Isma’il I pada 907 H/1501 M di Tabriz, Iran (ketika itu masih bernama Persia).

Tabriz merupakan ibu kota Kerajaan Alaq Koyunlu, kerajaan suku Turki di wilayah Iran bagian barat yang ditundukkan oleh Syah Isma’il.

Cikal bakal Kerajaan Safawi ini berasal dari tradisi tarekat. Nama Safawi sendiri dinisbahkan kepada tarekat Safawiyah yang didirikan Syekh Safiuddin Ishaq (650-735 H/1252-1335 M) pada 1300-an di Ardabil, wilayah barat laut Iran. Tarekat ini berkembang luas dalam periode Dinasti Ilkhaniyah antara abad ke-7 dan 8 H.

Selain sebagai guru tarekat (mursyid), Syekh Safiuddin juga dikenal sebagai pedagang dan politkus. Namun, ia kurang berambisi terhadap kekuasaan politik.

Ia justru lebih tertarik dalam bidang sosial, terutama yang terkait dengan masalah perlindungan terhadap kaum miskin dan kalangan yang lemah.

Syekh Safiuddin memiliki pengikut yang banyak, tidak terbatas hanya di wilayah Ardabil. Para muridnya juga datang dari wilayah Oxus sampai Teluk Persia, dan dari wilayah Kaukasus hingga Mesir. Kepemimpinan tarekat Safawiyah dilanjutkan oleh anak cucu Syekh Safiuddin, seperti Syekh Khwaja Ali (wafat 832 H/1429 M).

Sekitar satu abad setelah wafat Syekh Safiuddin, tidak ada cukup informasi tentang perkembangan tarekat tersebut. Baru pada 851 H/1447 M atau sekitar 18 tahun setelah Khwaja Ali wafat, keberadaan tarekat itu mulai terdengar lagi.
Pada tahun itu, Syekh Junaid yang tak lain merupakan kakek Syah Isma’il I diangkat menjadi syekh keempat tarekat Safawiyah.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya