Beranda » Warisan Kerajaan Safawi (1)

Warisan Kerajaan Safawi (1)

Warisan Kerajaan Safawi (1)
Kompleks Maidah Imam di Isfahan, Iran.
Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah di bawah kekuasaan Kerajaan Safawi. Bangunan masjid, rumah sakit, sekolah, istana raja, dan jembatan berdiri megah di Isfahan.

Pada masa pemerintahan Dinasti Safawi, di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi (sekolah), 1.800 penginapan, dan 273 tempat pemandian umum (hamam).

Dalam bidang seni, gaya arsitektur bangunan-bangunan dari era Kerajaan Safawi sangat kentara, misalnya Masjid Shah (Masjid-I Shah), Masjid Syaikh Lutfallah, dan Jembatan Khaju yang dibangun pada masa Syah Abbas I.

Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik, tenunan, tembikar, dan seni lukis. Seni lukis mulai dirintis pada masa Syah Tahmasp.

Maidan Imam

Peninggalan bangunan monumental dari masa kejayaan Kerajaan Safawi di Isfahan bisa disaksikan di Maidan Imam, sebuah kompleks seluas 500 x 160 meter persegi. Maidan Imam menjadi simbol utama pemerintahan Dinasti Safawi. Kini kompleks Maidan Imam menjadi tujuan wisata utama para pelancong dunia.

Lapangan megah ini dikelilingi tembok memanjang pada keempat sisinya. Di mana pada masing-masing sisi terdapat bangunan peninggalan Kerajaan Safawi, yakni Masjid Shah di sisi selatan, Masjid Syaikh Lutfallah di timur, Istana Ali Qapu di barat, dan pintu masuk utama kompleks yang terkenal dengan sebutan Bazaar di bagian utara.

Masjid Shah

Masjid yang mulai dibangun pada 1611 M itu terletak di sisi selatan kompleks Maidan Imam. Keberadaan bangunan masjid ini sebagai simbol penguasa Kerajaan Safawi. Karenanya, masjid ini kemudian disebut Masjid Shah—sebutan untuk penguasa monarki di Persia.

Pembangunan masjid ini hingga masa Syah Safi (1629-1642 M), pengganti Syah Abbas I, belum selesai. Bagian kubah masjid baru selesai dibangun pada 1638 M. Dari segi tata letak masjid, terlihat perbedaan cukup prinsip dibanding dengan masjid-masjid kerajaan di negeri-negeri Muslim pada masa itu yang kebanyakan menyatu dengan istana raja.


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya