Beranda » Islam (itu) Ragam Mazhab

Islam (itu) Ragam Mazhab

1346825910127101329
aktivitas Madrasah (Yayasan Pandu Bandung)

SEKARANG ini di masyarakat Islam level menengah ke bawah sedang ramai dengan perbincangan mazhab Sunni dan Syiah. Tidak jarang Kia level kampung atau kecamatan yang mengisi pengajian dapat pertanyaan seputar Sunni dan Syiah. Hal ini juga yang dialami kakak saya, yang mengaku bermazhab Sunni dan berafiliasi pada Nahdlatul Ulama.


Saat mengisi pengajian malam jumat; majelis yasinan, ditanya tentang Syiah. Kakak yang pernah menimba ilmu di Ma’had Imarat Bandung (lembaga yang dimiliki ormas Persatuan Islam kerjasama Arab Saudi) tidak berani langsung jawab. Kalau asal jawab tanpa konfirmasi kepada ahlinya atau tanpa membaca dahulu buku yang berasal dari sumbernya merasa khawatir salah beri informasi. Meski memang sudah sering dengar dari ustadz-ustadz di Ma’had Imarat, tetapi tidak berani menyampaikannya karena para ustadz tersebut jelas-jelas mazhabnya merujuk pada Wahabi.


Saya pun sependapat bahwa kalau ingin mengetahui hal-hal yang tidak kita ketahui tanya langsung pada ahlinya. Kalau ingin beli pasir atau bahan bangunan tentu harus datang ke toko bangunan, bukan pada toko buah atau warung nasi. Apalagi kalau tanya tentang Syiah sebaiknya bertanya langsung kepada pengikutnya atau membaca buku-buku yang dibuat oleh ulama Syiah. Kalau yang dibuat oleh yang bukan ahlinya atau bukan ulamanya, pastinya patut untuk dipertanyakan. Benarkah? Validkah sumbernya? Apakah tidak ada penyimpangan saat menyampaikannya?


Nah, prinsip tersebut dipegang oleh kakak saya sehingga dia tanya dan meminta buku-buku bacaan yang ditulis oleh ulama Syiah yang menyampaikan tentang doktrin Syiah. Kalau oleh mereka yang benci Syiah pastinya ada yang kurang, bahkan bisa-bisa isinya hanya provokasi dan hal-hal negatif. Karena itu, bacalah buku-buku yang tulis ulama Syiah atau para penulis yang benar-benar paham tentang Syiah kalau ingin mengetahui Syiah.



Apalagi kalau orang yang tidak tahu Syiah itu bercerita tentang isi dari orang-orang yang benci. Semua sudah mafhum kalau pengikut Wahabi biasanya sentimen dan anti Syiah serta termasuk anti praktik-praktik keagamaan yang dilakukan NU seperti tahlil, ziarah, nisfu sya’ban, rebo kasan, marhabaan, shalawatan, mawlid, haul, dan dan doa bersama. Bagi pengikut Wahabi, yang disebutkan tersebut kabarnya tidak pernah dicontohkan Rasulullah saw dan tidak ada dalilnya.


Sebetulnya, ibadah atau praktik keagamaan yang dilakukan NU tersebut bukannya tidak ada dalil. Justru dalil dan argumennya terdapat pada buku-buku yang ditulis para ulama Syiah karena hampir semua praktik keagamaan yang dilakukan jamaah NU sama persis dengan Syiah.


Bagi saya yang demikian merupakan bagian khazanah peradaban Islam. Semakin beragam Islam, semakin terlihat kaya dan dinamis.


Bahkan dalam kajian peradaban Islam atau tarikh islamiyyah, banyak diceritakan tentang mazhab-mazhab Islam yang terdapat pada ilmu kalam, tafsir, tawasuf atau tarekat, filsafat, fikih, politik, hadis, dan lainnya.


Yang berkaitan dengan aqidah adalah kajian ilmu kalam atau teologi Islam. Yang berkaitan dengan pengetahuan ajaran-ajaran Islam adalah tafsir dan hadis. Yang berkaitan dengan syariat atau amalan Islam adalah fikih. Yang berkaitan dengan amalan zikir, doa, dan zuhud adalah tasawuf. Yang berkaitan dengan pemikiran Islam adalah filsafat. Sedangkan yang berkaitan dengan pemerintahan, aturan masyarakat, dan kehidupan masyarakat diatur dalam politik atau jinayah siyasah.


Dalam ilmu kalam ini terdapat mazhab-mazhab aqidah atau ushuluddin (dasar-dasar keagamaan atau keimanan) seperti Khawarij, Syiah, Jabariyah, Qadariyah, Murjiah, Maturidiyah, Mutazilah, Asyariyah (Sunni), Wahabiyah, dan lainnya.


Dalam fikih, sedikitnya terdapat mazhab Jafariyah (Syiah), Syafiiyah, Malikiyah, Hanbaliyah, Hanafiyah, Dzahiriyah, Tsauriyah, Hazmiyah, Ibnu Bazz, Qardhawiyah, dan lainnya.


Dalam hadis juga terdapat hadis-hadis Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Kulayni, Thusi, dan lainnya.


Juga pada tafsir terdapat aliran tafsir riwayat (at-tafsir al-ma’tsur) [penafsirannya didasarkan atas penjelasan ayat Alquran, penjelasan hadis Rasulullah SAW, atau para sahabatnya], tafsir dirayah (tafsir bi ar-ra’yi) [penyusunannya banyak menggunakan pendapat akal atau ijtihad], tafsir ayat ahkam [penafsiran ayat-ayat hukum dalam Alquran], dan tafsir isyari (tafsir sufi) [penyusunnya menggunakan makna batin atau makna yang tersirat dari ayat-ayat Alquran]. Dikenal pula beberapa kitab tafsir yang ditulis oleh kalangan Muktazilah seperti Tanzih Alquran ‘an al-Mata’in karya Abdul Jabbar bin Ahmad al-Hamdani, Amali asy-Syarif al-Murtada karya Ali bin Ahmad al-Husain, dan Al-Kasysyaf ‘an Haqa’iq at-Tanzil wa Uyun al-Aqawil atau Al-Kasysyaf karya Abu Kasim Mahmud bin Umar az-Zamakhsyari. Sedangkan kitab tafsir dari kalangan Syiah adalah Tafsir al-Askari karya Hasan bin Ali al-Hadi, Majma’ al-Bayan li Ulum Alquran karya Fadl bin Hasan at-Tubrusi, dan Asy-Syafi fi Tafsir Alquran karya Muhammad bin Syah Murtada al-Kasyi, Kitab Al-Mizan karya Allamah Muhammad Husein Thabathabai, dan Tafsir min Wahyu Quran karya Sayid Muhammad Husein Fadhlullah.



Dalam tasawuf atau tarekat pun banyak alirannya atau mazhab. Kalau dihitung mungkin lebih dari ratusan aliran sufi atau tasawuf. Misalnya ada tarekat naqsyabandiyah, qadariyah naqsyabandiyah, naqsyabandiyah khalidiyah, satariyah, tijaniyah, maulawiyah, hadaddiyah, muchtariyah, dan lainnya.


Dalam politik ada aliran Syiah, Sunni, Khawarij, dan pemerintahan wilayah faqih yang kini menjadi sistem pemerintahan Republik Islam Iran. Kalau pemerintahan Arab Saudi mengikuti jejak pendahulu seperti dinasti-dinasti atau kerajaan Abbasiyah, Umayyah, dan lainnya.


Namun dari berbagai mazhab Islam tersebut, secara umum sekarang ini terbagi dalam tiga mazhab besar: Syiah (Ahlulbait), Sunni (Ahlussunah), dan Wahabiyah (Salafi). Mereka tidak jarang terjadi perdebatan dan terdapat perbedaan, baik dalam akidah maupun fikih serta rujukan hadis dan pemahaman tafsir quran.


Insya Allah, orang-orang yang memeluk mazhab besar tersebut masih Islam kalau masih mengakui Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul Allah, Al-Quran sebagai Kitab Suci, Ka’bah sebagai Kiblat, dan melakukan amalan/syariat yang utama seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.


AHMAD SAHIDIN