Beranda » Curiosity NASA Temukan Batu Misterius di Planet Mars

Curiosity NASA Temukan Batu Misterius di Planet Mars

alt
Terlihat sangat mirip dengan piramid Mesir, itu bukan suatu pemandangan yang Anda harapkan untuk dilihat di permukaan Mars.

Para insinyur Nasa begitu tertarik dengan batu unik seukuran bola itu, sehingga mereka telah terdorong oleh temuan Curiosity tentang batu itu lebih dekat.

Batu seukuran bola itu akan menjadi yang pertama untuk diperiksa oleh lengan robot penjelajah tersebut di Mars.
Tim berencana menyentuh batu dengan spektrometer untuk menentukan komposisi unsur dan menggunakan kamera arm-mount untuk mengambil foto close-up.

NASA berharap ini akan memberikan wawasan baru tentang struktur planet merah, dan juga memungkinkan melakukan pengecekan silang dari dua instrumen.

Batu itu telah diberi nama 'Jake Matijevic' nama salah seorang staf NASA yang belum lama ini meninggal.

"Robot ini dibangun untuk melakukan penjelajahan, dan tim benar-benar mendapatkan ritme yang baik mengemudikannya hari demi hari ketika itu menjadi prioritas," kata Richard Cook, Manajer Proyek Laboratorium Sains Mars dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena.

Tim berencana memilih bebatuan di wilayah Glenelg untuk menganalisis partikel interior batuan tersebut.
"Keragaman skala kecil menjadi lebih jelas seperti yang kita lihat lebih dekat, memberikan target lebih potensial untuk penyelidikan."

Peneliti menggunakan Kamera Mast Curiosity (Mastcam) untuk mencari target potensial pada permukaan tanah.

Gambar terbaru dari kamera penjelajah mengungkapkan adanya arsiran gelap pada batu di wilayah Glenelg yang telah meningkatkan minat peneliti di daerah tersebut.

Hasil dari pengamatan transit yang merupakan bagian dari studi jangka panjang perubahan orbit-orbit bulan. Penjelajah Eksplorasi Mars, NASA, Spirit dan Opportunity, yang tiba di Mars pada tahun 2004, juga telah mengamati transit matahari oleh bulan Mars.

Peluang ini dilakukan lagi dalam minggu ini.
'Phobos berada dalam orbit yang sangat lambat semakin dekat dengan Mars, dan Deimos dalam orbit sangat lambat semakin jauh dari Mars," kata Mark Lemmon tim sains Curiosity dari Texas A & M University, College Station.

"Observasi ini membantu kita mengurangi ketidakpastian dalam perhitungan dari perubahannya."

Dalam pengamatan Curiosity tentang Phobos pekan ini, saat tepi bulan mulai tumpang tindih dengan piringan matahari sudah bisa ditebak dalam beberapa detik.

Ketidakpastian waktu adalah karena struktur interior Mars tidak sepenuhnya dipahami.

Phobos menyebabkan perubahan kecil bentuk Mars dengan cara serupa seperti saat bulan bumi menimbulkan pasang surut.

Timing perubahan orbit lebih tepat memberikan informasi tentang struktur interior Mars.

Selama dua tahun misi utama Curiosity, peneliti akan menggunakan 10 instrumen penjelajah sains untuk menilai apakah lokasi lahan yang dipilih Gale Crater pernah menawarkan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi kehidupan mikroba.

 (Erabaru/dm/sua)