Beranda » Yang Hilang dalam Diri Seorang Muslim Wahabi ( 1)

Yang Hilang dalam Diri Seorang Muslim Wahabi ( 1)

Dunia seperitual memiliki peran sangat penting dalam kesuksean ekspansi dakwah Islam diseluruh penjuru negri tidak terkecuali Indonesia. Pembahasan tentang hal-hal yang bersifat mistis, trnasendental atau ghaib sebenarnya ada semenjak Rasulullah belum diangkat menjadi Nabi , bahkan ketika beliau baru lahir dari rahim ibu mulia Aminah. Irhas yang kerap muncul dari diri Muhammad kerap ditemukan oleh orang awam sampai para ahli dari pendeta Nasroni seperti kisah pendeta Bukhairo. Banyak cacatan-catatan sejarah mutawatir menjelaskan tentang hal-hal nyleneh diluar akal manusia normal. Hanya saja ilmu semacam mukjizat dan karomah ini tidak akan bisa diyakini 100% kecuali oleh mereka yang merasakannya melalui tahapan-tahapan riyadloh panjang. Karena itu jangan heran Jika WAHABI kerap menafikan karomah yang dimiliki para wali dan mengaggapnya sebagai ILMU SETAN!


Alasan Wahabi Menafikan Karomah Wali



Menjadi seorang fanatik adalah keniscayaan jika memang kebenaran yang diyakininya adalah hal-hal yang bersifat qot’ie, pasti (ma’lumun minaddini biddorurot). Sebaliknya jika fanatisme dipraktekkan dalam masalah furuiyyah maka tidak selayaknya perbedaan tersebut menjadi legitimasi untuk mengklaim sesat, setan, kafir, khurofat dan segala bentuk klaim keji lainnya.



Alasan utama wahabi menolak adanya karomah dari para WALI ALLAH adalah karena hal-hal yang bersifat mistis seperti karomah para wali itu mutlak tidak ada dizaman Nabi dan sahabat, seandainya ada maka pasti Nabi dan sahabat-sahabatnya akan menyuruh umatnya melakukan hal yang sama. Dengan demikian apa yang ditampakkan oleh para wali berupa keistimewaaan karomah pasca Nabi dan sahabatnya adalah sebuah kesesatan yang tidak pernah ada dalam Syareat ISLAM!



Sengaja atau tidak, klaim sesat dan istilah karomah setan dari kubu wahabi adalah penghakiman sepihak dari mereka yang melihat islam hanya dari kulit luar saja, layaknya buah kelapa yang memiliki empat tahapan agar dapat melihat dan merasakan intisari dari air kelapa. Wahabi hanya sampai pada tingkatan mengupas kulit kelapa bagian paling luar saja dan tidak membuka tabir-tabir kulit berikutnya. Perlu adanya kajian khusus bagi mereka terkait pendalaman Islam, Iman dan Ihsan. Syareat, thoriqot dan Hakikat yang diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya. Walaupun kenyataannya mayoritas muslim dunia hanya mengenal Islam sebatas pada sisi syariat saja karena ulama yang membimbing kepada thoriqot dan hakikat sangat langka apalagi di era sekarang.



Dunia seperitual adalah dunia ‘rasa’. Setiap orang tidak akan mengimani itu kecuali merasakan dan melihatnya langsung dengan mata lahir, mata batin, jiwa, akal dan fikirannya sendiri. Dan ini sering dikait-kaitkan Wahabi dengan istilah bid’ahnya Tauhid Rububiyyah! Manusia Tidak akan bisa mencapai penglihatan ghaib dengan bacaan dzikir apapun walaupun dari seorang muslim yang soleh dan istiqomah! Karenanya Karomah wai adalah Sesat dan khurofat!



Bagaimana mungkin orang yang mencapai derajat istiqomah tertinggi dan merasakan kelezatan ibadah secara utuh hanya karena Ridlho-NYa disamakan dengan orang yang ibadahnya hanya takut kepada neraka dan menginginkan surga saja.



Mengapa sahabat Nabi Tidak Memiliki Karomah?



Salah, ya klaim itu salah! Karomah tentang mengetahui hal-hal ghaib bagi para sahabt adalah hal yang sangat lumrah. Bahkan nabi memiliki sahabat khusus yang bisa membedakan mana orang munafik dan tidak, adalah Hudzaifah bin Yaman –sohibussirri Rasulillah. Bagaimana dengan sahabat-sahabat pilihan lainnya terutama Khulafaurrasyidin dan pemilik gelar siddiqiyyah Kubro (gelar derajat paling mulia setelah nabi) Abu Bakkar Assiddiq. Beliau memiliki segudang karomah yang tidak dimiliki oleh sahabat-sahabat lainnya.



Bacalah sejarah mereka dalam kitab-kitab siroh dan hadis-hadis tentang kemuliaan para sahabat, karomah mereka sangat nyata dan itu muncul karena keistiqomahan yang secara ketat mengikuti alur hidup Rasulullah Saw.



Mukjizat, karomah, maunah, irhas adalah sebuah anugrah Allah dan keniscayaan yang senantiasa hadir dari jiwa-jiwa seorang muslim yang taat. Barang siapa mengingkari semua keitimewaan tersebut maka sebenarnya ia mengkafiri Keistimewaan anugrah Allah swt pada hambanya!

Salam Sayyed EP