Beranda » Ilmuwan dan Ksatria Fenomenal di Abad XVI (2)

Ilmuwan dan Ksatria Fenomenal di Abad XVI (2)

Ilmuwan dan Ksatria Fenomenal di Abad XVI (1)





Ilustrasi


Matraki pun mengajarkan kemampuannya dalam memainkan senjata di Sekolah Enderun. Kemampuannya dalam memainkan senjata telah membuat Sultan Sulaiman Al-Qanuni terpikat.

Dalam sebuah acara perayaan khitanan putera sang Sultan, Matraki dan para muridnya mendemonstrasikan kemampuannya dalam seni menggunakan persenjataan.

Sultan Sulaiman berdecak kagum dengan kehebatan Matraki. Ia lalu menganugerahinya gelar kehormatan. Pada acara itu pula, Matraki memperagakan kebolehannya dalam merakit dan membuat senjata.

Menyusul keberhasilannya dalam acara perayaan khitanan putra Sultan Sulaeman Al- Qanuni itu, pada tahun 1529 M Matraki juga mampu merampungkan sebuah buku bertajuk “Tuhfat Al-Ghuzat”.

Kitab yang berisi lima bab itu mengupas dan membahas tentang seni menggunakan dan membuat persenjataan. Dalam buku yang dilengkapi dengan ilustrasi itu, Matraki memaparkan cara-cara membuat dan menggunakan panah, pedang, serta tongkat.

Matraki pun memberi informasi seputar taktik-taktik militer dan ksatria. Dia juga memaparkan permainan-permainan perang, pendidikan militer, hingga cara menunggang kuda bagi pasukan kavaleri. Ia juga mengupas tentang taktik berperang bagi pasukan infanteri.

Dalam buku yang ditulisnya itu, Matraki juga membuat ilustrasi tentang cara membuat benteng pertahanan bergerak. Pamor Matraki sebagai seorang ilmuwan sekaligus ksatria makin menjulang setelah berhasil menciptakan permainan bernama ‘Matrak’. Dalam bahasa Turki, ‘Matrak’ berarti mengagumkan.

Hingga kini, Matrak dikenal sebagai permainan orang Turki. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan tongkat yang biasa disebut cudgel atau rapier. Tongkat yang digunakan untuk permainan ini ditutup dengan ledder—sepintas mirip tiang pancang bowling.

Bagian atas tongkat yang digunakan berbentuk bulat dan sedikit lebih lebar dibanding badan tongkat. Permainan yang diciptakan Matraki itu menyerupai pertempuran animasi. Permainan itu dimainkan di atas rumput.


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Heri Ruslan