Beranda » Bagaimana Piramida Dibangun? Ternyata, Alquran Sudah Menjawabnya (3)

Bagaimana Piramida Dibangun? Ternyata, Alquran Sudah Menjawabnya (3)

Bagaimana Piramida Dibangun? Ternyata, Alquran Sudah Menjawabnya (3)
Piramida Saqqara
Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini 1.400 tahun sebelem mereka mengungkapkannya, perhatikan sebuah ayat dalam Alquran berikut ini:

“Dan berkata Fir'aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta." (Al-Qashash:38)

Subhanallah! Bukti menakjubkan yang menunjukkan bahwa bangunan-bangunan raksasa, patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban tinggi saat itu, juga dibangun dari tanah liat! Alquran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Prancis.

Kita tahu bahwa Nabi SAW tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi SAW ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida.

Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.

Ajaib, 1.400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad SAW berbilang tahun setelah berakhirnya dinasti Firaun memberitahukan bahwa Firaun membangun monumen yang kelak dinamakan Piramid menggunakan tanah liat.

Kenyataan ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidaklah berbicara sesuai hawa nafsunya saja melainkan petunjuk dari Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan Nabi Musa ... Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya dikemudian hari!

Subhanallah! Sungguh suatu hal yang hanya dapat dipahami oleh orang orang yang bukan sekadar berakal, tetapi juga mempergunakan akalnya.

Redaktur: Endah Hapsari

jurnalhajiumroh