Ibnu Mas’ud dan Nusantara
Sejarawan asal Italia, G. E. Gerini di dalam bukunya Futher India and Indo-Malay Archipelago, mencatat bahwa sekitar tahun 606-699M telah banyak masyarakat Arab, yang bermukim di Nusantara. Mereka masuk melalui Barus dan Aceh di Swarnabumi utara. Dari sana menyebar ke seluruh Nusantara hingga ke China selatan.Sementara itu, di dalam buku Arkeologi Budaya Indonesia, karangan Jakob Sumardjo, diperoleh informasi, berdasarkan catatan kekaisaran Cina, diberitakan tentang adanyahubungan diplomatik dengan sebuah kerajaan Islam Ta Shi di Nusantara.
Bahasa Cina menyebut muslim sebagai Ta Shi. Ia berasal dari kata Parsi Tajik atau kata arab untuk Kabilah Thayk (Thoiyk). Kabilah Thoiyk ini adalah kabilahnya Ibnu Mas’ud r.a,salah seorang sahabat Nabi, seorang pakar ilmu Alquran…
Kabilah Thoiyk dan Negeri Taceh
Sehubungan dengan keberadaan kabilah Thoiyk, pada sekitar tahun 615M, atas petunjuk Rasulullah, sahabat beliau Ibnu Mas’ud ra. bersama kabilah Thoiyk, datang dan bermukim di Sumatera. Di dalam catatan Nusantara, Thoiyk disebut sebagai Ta Ce atau Taceh (sekarang dikenal sebagai Aceh).Dari uraian di atas, diperoleh gambaran bahwa Penganut Islam pertama, yang berasal dari Indonesia, kemungkinan besar adalah Para Leluhur Rakyat Aceh, yang ikut serta menghantar Ibnu Mas’ud ra. bersama kabilahnya