Masjid Kul Sharif di Kazan, Rusia.
Beberapa temuan sejarah menunjukkan bahwa Islam telah ada di wilayah Federasi Rusia (saat ini) sejak abad ke-10 M. Tepatnya di Kazan, Ibukota Republik Tatarstan dan salah satu kota terbesar di Rusia.
Bukti kehadiran Islam di tanah Kazan ini, merujuk pada penemuan sebuah masjid yang diyakini berusia 1.000 tahun lebih.
Arkeolog menemukan reruntuhan lain berupa bebatuan putih di dekat salah satu benteng kuno. Menurut para peneliti, bangunan itu menghadap ke arah Makkah.
Temuan tersebut sekaligus membantah pandangan para sejarawan yang mengatakan bahwa Islam berkembang di Kazan dan daerah sekitarnya setelah abad ke-15. Menurut para ahli Rusia, Kota Kazan telah ada sejak abad ke-10.
Namun, dokumen-dokumen tertulis yang dimiliki kota ini berasal dari abad ke-15. Dalam periode tersebut, Kazan adalah Ibukota Kazan Khanate. Kota ini berkembang setelah didirikannya Kazan Khanate (Dinasti Kazan).
Lokasi ditemukannya reruntuhan bangunan masjid tersebut, kini berdiri sebuah masjid yang diberi nama Qolsharif (dalam bahasa Tatar-Red) atau Kul Sharif (dalam bahasa Rusia-Red). Masjid ini merupakan masjid terbesar di Rusia dan di kawasan Eropa Timur.
Nama Qolsharif yang tersemat pada masjid ini, mengacu pada nama pemimpin dan ulama terkemuka di Kazan Khanate. Sejumlah literatur sejarah menyebutkan bahwa Qolsharif meninggal bersama sejumlah muridnya ketika berusaha mempertahankan Kazan dari kependudukan Rusia tahun 1552.
Untuk mengenang sang ulama dan pahlawan Kazan ini, atas arahan Presiden Tatarstan, Mintimer Shaymiev, maka kemudian dibangun kembali sebuah masjid yang hampir serupa, walaupun konstruksinya mendapatkan sentuhan lebih modern.
Pendirian masjid ini, menurut sang presiden, merupakan perwujudan rumah ibadah yang representatif bagi umat Muslim, dengan mengadopsi corak dan gaya arsitektur Ottoman (Turki Usmani). Pembangunan kembali masjid tersebut dimulai sejak tahun 1996.
Diketahui bahwa bangunan masjid yang dulu pernah berdiri di lokasi tersebut memiliki dua buah menara. Kedua menara tersebut dalam bentuk kupola dan tenda. Secara keseluruhan, bentuk bangunan masjid itu mengadopsi bangunan tradisional di wilayah Volga Bulgaria. Volga Bulgaria adalah sebuah negara Bulgaria yang pernah eksis antara abad ke-7 hingga abad ke-13 di sekitar Sungai Volga dan Kama di Rusia.
Meskipun mengadopsi bentuk bangunan tradisional Volga Bulgaria, beberapa bagian dari masjid ini menggunakan elemen arsitektur Renaisans awal dan arsitektur Ottoman. Tahun 1552, selama penyerangan ke Kazan, masjid ini dihancurkan oleh pasukan kekaisaran Rusia.
Beberapa temuan sejarah menunjukkan bahwa Islam telah ada di wilayah Federasi Rusia (saat ini) sejak abad ke-10 M. Tepatnya di Kazan, Ibukota Republik Tatarstan dan salah satu kota terbesar di Rusia.
Bukti kehadiran Islam di tanah Kazan ini, merujuk pada penemuan sebuah masjid yang diyakini berusia 1.000 tahun lebih.
Arkeolog menemukan reruntuhan lain berupa bebatuan putih di dekat salah satu benteng kuno. Menurut para peneliti, bangunan itu menghadap ke arah Makkah.
Temuan tersebut sekaligus membantah pandangan para sejarawan yang mengatakan bahwa Islam berkembang di Kazan dan daerah sekitarnya setelah abad ke-15. Menurut para ahli Rusia, Kota Kazan telah ada sejak abad ke-10.
Namun, dokumen-dokumen tertulis yang dimiliki kota ini berasal dari abad ke-15. Dalam periode tersebut, Kazan adalah Ibukota Kazan Khanate. Kota ini berkembang setelah didirikannya Kazan Khanate (Dinasti Kazan).
Lokasi ditemukannya reruntuhan bangunan masjid tersebut, kini berdiri sebuah masjid yang diberi nama Qolsharif (dalam bahasa Tatar-Red) atau Kul Sharif (dalam bahasa Rusia-Red). Masjid ini merupakan masjid terbesar di Rusia dan di kawasan Eropa Timur.
Nama Qolsharif yang tersemat pada masjid ini, mengacu pada nama pemimpin dan ulama terkemuka di Kazan Khanate. Sejumlah literatur sejarah menyebutkan bahwa Qolsharif meninggal bersama sejumlah muridnya ketika berusaha mempertahankan Kazan dari kependudukan Rusia tahun 1552.
Untuk mengenang sang ulama dan pahlawan Kazan ini, atas arahan Presiden Tatarstan, Mintimer Shaymiev, maka kemudian dibangun kembali sebuah masjid yang hampir serupa, walaupun konstruksinya mendapatkan sentuhan lebih modern.
Pendirian masjid ini, menurut sang presiden, merupakan perwujudan rumah ibadah yang representatif bagi umat Muslim, dengan mengadopsi corak dan gaya arsitektur Ottoman (Turki Usmani). Pembangunan kembali masjid tersebut dimulai sejak tahun 1996.
Diketahui bahwa bangunan masjid yang dulu pernah berdiri di lokasi tersebut memiliki dua buah menara. Kedua menara tersebut dalam bentuk kupola dan tenda. Secara keseluruhan, bentuk bangunan masjid itu mengadopsi bangunan tradisional di wilayah Volga Bulgaria. Volga Bulgaria adalah sebuah negara Bulgaria yang pernah eksis antara abad ke-7 hingga abad ke-13 di sekitar Sungai Volga dan Kama di Rusia.
Meskipun mengadopsi bentuk bangunan tradisional Volga Bulgaria, beberapa bagian dari masjid ini menggunakan elemen arsitektur Renaisans awal dan arsitektur Ottoman. Tahun 1552, selama penyerangan ke Kazan, masjid ini dihancurkan oleh pasukan kekaisaran Rusia.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter :Nidia Zuraya