Interior Masjid Kul Sharif di Kazan, Rusia.
Saat ini, bangunan Masjid Kul Syarif menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam di Rusia.
Setiap Idul Fitri, masjid ini ramai dikunjungi jamaah yang merayakan hari raya. Keadaan yang sama juga terjadi ketika mereka merayakan acara-acara keagamaan lainnya.
Pimpinan Dewan Muslim Tatarstan, Iskhakov Gusman Gumerovich, menyatakan, pembangunan masjid dan revitalisasi masjid-masjid 'mati' di Tatarstan adalah penanda semangat Islam telah lahir kembali di negaranya.
Pembangunan kembali masjid tak hanya dilakukan di Kazan, tetapi juga di 29 wilayah lainnya di negara itu. Umumnya, masjid-masjid 'mati' atau yang telah berubah fungsi, dikembalikan lagi sebagai pusat ibadah kaum Muslim.
''Masjid adalah pusat pencerahan. Masjid akan menyatukan umat dan meningkatkan pendidikan moral, terutama bagi generasi muda,'' kata Iskhakov.
Sejak awal penyebaran Islam di Tatarstan, masjid menempati fungsi sentral sebagai pusat kegiatan umat dalam beragam aspek. Seiring pembangunan masjid itu, mereka juga akan membangun madrasah di lingkungan sekitar masjid.
''Madrasah di masjid ini nantinya akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,'' ujar Iskhakov yang juga pimpinan Russian Islamic University.
Kazan, Pusat Ilmu di Timur Jauh
Nun jauh dari kota-kota Islam yang masyhur sebagai pusat ilmu pengetahuan, semisal Baghdad, Kairo, Damaskus, Isfahan, dan sebagainya, terdapat sebuah kota bernama Kazan.
Meski keberadaannya hampir terlupakan oleh kebanyakan masyarakat Muslim, Kazan sejatinya merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah perkembangan keilmuan Islam.
Pernah menjadi ibukota kesultanan Khanate, kini Kazan adalah ibu kota negara Republik Tatarstan, bagian dari Federasi Rusia. Tatarstan juga merupakan satu dari tiga negara republik dalam lingkup Federasi Rusia yang mayoritas beragama Islam—dua lainnya adalah Chechnya dan Dagestan.
Republik Tatarstan terletak di jantung Federasi Rusia dan diapit oleh dua sungai besar, Volga dan Kama. Berbeda dari dua negara Islam lainnya yang saat ini punya hubungan kurang baik dengan Moskow, Tatarstan relatif tenang dan jauh dari konflik.
Islam pun berkembang pesat di sana. Hal tersebut antara lain karena ditunjang oleh keberadaan warga etnis Tatar yang memang memiliki hubungan panjang dengan masyarakat Rusia, di samping juga jarak yang relatif dekat ke Moskow, yaitu sekitar 500 mil.
Saat ini, bangunan Masjid Kul Syarif menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam di Rusia.
Setiap Idul Fitri, masjid ini ramai dikunjungi jamaah yang merayakan hari raya. Keadaan yang sama juga terjadi ketika mereka merayakan acara-acara keagamaan lainnya.
Pimpinan Dewan Muslim Tatarstan, Iskhakov Gusman Gumerovich, menyatakan, pembangunan masjid dan revitalisasi masjid-masjid 'mati' di Tatarstan adalah penanda semangat Islam telah lahir kembali di negaranya.
Pembangunan kembali masjid tak hanya dilakukan di Kazan, tetapi juga di 29 wilayah lainnya di negara itu. Umumnya, masjid-masjid 'mati' atau yang telah berubah fungsi, dikembalikan lagi sebagai pusat ibadah kaum Muslim.
''Masjid adalah pusat pencerahan. Masjid akan menyatukan umat dan meningkatkan pendidikan moral, terutama bagi generasi muda,'' kata Iskhakov.
Sejak awal penyebaran Islam di Tatarstan, masjid menempati fungsi sentral sebagai pusat kegiatan umat dalam beragam aspek. Seiring pembangunan masjid itu, mereka juga akan membangun madrasah di lingkungan sekitar masjid.
''Madrasah di masjid ini nantinya akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,'' ujar Iskhakov yang juga pimpinan Russian Islamic University.
Kazan, Pusat Ilmu di Timur Jauh
Nun jauh dari kota-kota Islam yang masyhur sebagai pusat ilmu pengetahuan, semisal Baghdad, Kairo, Damaskus, Isfahan, dan sebagainya, terdapat sebuah kota bernama Kazan.
Meski keberadaannya hampir terlupakan oleh kebanyakan masyarakat Muslim, Kazan sejatinya merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah perkembangan keilmuan Islam.
Pernah menjadi ibukota kesultanan Khanate, kini Kazan adalah ibu kota negara Republik Tatarstan, bagian dari Federasi Rusia. Tatarstan juga merupakan satu dari tiga negara republik dalam lingkup Federasi Rusia yang mayoritas beragama Islam—dua lainnya adalah Chechnya dan Dagestan.
Republik Tatarstan terletak di jantung Federasi Rusia dan diapit oleh dua sungai besar, Volga dan Kama. Berbeda dari dua negara Islam lainnya yang saat ini punya hubungan kurang baik dengan Moskow, Tatarstan relatif tenang dan jauh dari konflik.
Islam pun berkembang pesat di sana. Hal tersebut antara lain karena ditunjang oleh keberadaan warga etnis Tatar yang memang memiliki hubungan panjang dengan masyarakat Rusia, di samping juga jarak yang relatif dekat ke Moskow, yaitu sekitar 500 mil.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya