Melihat Ikan Paus itu ingatannku langsung tertuju pada cerita guru madrasahku tentang cerita NABI YUNUS yang berada di dalam IKAN PAUS dalam keadaan hidup-hidup dan berpuasa juga didalam ikan tersebut selama 40 hari.
Nabi Yunus A.S. naik ke kapal yang sudah penuh dengan penumpang dan barang. Sampai di tengah lautan, kapal tersebut mulai memperlihatkan tanda-tanda akan tenggelam. Saat itu hanya ada dua pilihan, mereka tetap bersama-sama di atas kapal tetapi tenggelam semuanya, atau satu persatu dilempar ke laut untuk meringankan muatan kapal dan meyelamatkan yang lain. Akhirnya diputuskan untuk memilih yang kedua. Mulailah diundi siapa yang akan dilempar ke laut, termasuk dalam undian itu adalah nabi Yunus. Allah berfirman:
Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah. (Q.S. Ash Shaffat: 141)Yakni nabi Yunus A.S. kalah dalam undian itu. Mereka pun melemparnya ke laut dan kemudian ditelan bulat-bulat oleh seekor ikan dari dalam laut. Di dalam kegelapan perut ikan itu, beliau berdoa:
Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadh dhaalimiin
(Tidak ada ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dhalim.) (Q.S. Al Anbiya:87)
Dari cerita tersebut bisa disimpulkan bahwa Nabi Yunus kurang sabar menghadapi kaumnya dan akhirnya berada didalam perut ikan untuk melatih Kesabaran dengan berpuasa dan berdoa selama 40 hari.
Bisa jadi kedatangan 2 ekor ikan Paus di Pantai Parangkusumo Bantul dan Karawang untuk mengingatkan kita kembali tentang kisah Nabi Yunus tersebut bahwa untuk berdakwah harus butuh kesabaran dan laku tirakat.M Yasin Awan